jam dinding

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 28 November 2012

Soffskill Teori organisasi umum (Konflik)


BAB 1
Teori Kepemimpinan

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
TEORI KOMUNIKASI

   Teori Humanisme
Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977)“In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called ‘the humanistic curriculum”

Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977)






TEORI MOTIVASI
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
  • Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
  • Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
  • Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.

TEORI KONFLIK

 Teori Konflik Ibn Khaldun
Nama lengkapnya adalah Abu Zaid ‘Abdal Rahman Ibn Khaldun, dilahirkan di Tunisia pada tahun 1332. Ibn Khaldun dipandang sebagai sosiolog sejati. Hal ini didasarkan pada pernyataannya tentang beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa social dan peristiwa-peristiwa sejarah. 
Factor yang menyebabkan bersatunya manusia dalam suku-suku, Negara dan sebagainya adalah rasa solidaritas atau hubungan antar masyarakat sebagai hasil peniruan dan pembauran. Menurutnya, factor-faktor inilah yang menyebabkan adanya ikatan dan usha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama yang terjadi antar-manusia. Sehingga kemudian dikenal inti dari konsepsi sosiologi Ibn Khaldun adalah dengan istilah “solidaritas social” atau ashabiyah.

TEORI PENGEMBANGAN KARIER

          Dalam teori ini seorang individu / pegawai akan ber revolusi untuk menjadikan dirinya sendiri pegawai yang memiliki kualiatas yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Teori ini juga mencerminkan perubahan seorang pegawai untuk dapat bertahan dari persaingan kerja agar ia dapat selalu bertahan dan memungkinkan dirinya untuk menaikan pangkat dan jabatan dalam suatu perusahaan
7
BAB 2
ISI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
          Isi dari kepemimpinan terhadap kinerja karyawan terbagi menjadi beberapa dimensi, yang pertama akan saya terangkan ialah kepemimpinan yang tidak menghargai segala pendapat dari pegawai nya , dalam perusahaan jaman sekarang masih banyak para pemimpin yang hanya memandang sebelah mata dari kemampuan yang dimiliki bawahanya
          Jika di lihat dari gaya kepemimpinan Otoriter Tanpa di sadari para bawahanya tersebut pasti akan memiliki jarak dan batasan terhadap pemimpin yang memiliki sifat seperti ini, biasanya para pemimpin akan berkata seperti ini “ tau apa kamu ini? “. Dan setiap pemikiran yang dimiliki oleh bawahanya tidak akan di dengarkan sama sekali.
ISI KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
          Isi dari komunikasi terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan dalam arti pendekatan seorang karyawan yang memungkinkan keharmonisan terhadap para pegawai nya, hal ini dapat mempererat hubungan antara pegawai nya karena dalam suatu perusahan dibutuhkan kerjasama yang solid dan kokoh agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai.
          Dalam teori HUMANISME di terangkan bahwa seorang manusia tidak akan dapat hidup tanpa saling bersosialisasi dan berorganisasi dengan orang sekitarnya. Di karenakan manusia ialah makhluk sosial maka komunikasi sangat di perlukan dalam perusahaan yang berguna untuk mempererat hubungan antar pegawai.
ISI MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
          Isi dari motivasi terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan dalam arti meningkatkan kinerja suatu pegawai untuk meningkatkan kualitas & kuantitas dari seorang pegawai yang nanti nya akan meningkatkan kualitas dari seorang pegawai.
          Dalam teori Abraham M.maslow menjelaskan bahwa setiap individu pasti akan memiliki pemikiran untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik, disini jika kita terapkan terhadap kinerja karyawan maka kita akan mendapatkan sebuah tantangan untuk meninkatkan kemampuan individual kita yang nanti nya akan berguana di masa mendatang.
ISI KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN
          Isi dari konflik terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan antara beberapa karyawan yang sebelumnya memiliki hubungan yang harmonis, akan tetapi seiring berkembangnya jaman maka lama kelamaan kondisi hubungan mereka akan berubah, perubahan yang dapat di alami oleh revolusi jaman ini yang akan memicu konflik antar pegawai.
Seperti yang di jelaskan dalam teori Ibn Khaldun Dalam hal ini pegawai akan melakukan konflik yang dapat diterima oleh pegawai lain dan juga tidak dapat diterima oleh pegawai lain, dalam hal ini jika perubahan tersebut tidak dapat menemukan titik tengah, maka beberapa hal dapat saja terjadi. Seperti gengsi antar pegawai yang di awali dari munculnya konflik itu sendiri.
ISI PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN
          Isi dari pengembangan kinerja terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan diaman seorang karyawan yang telah meintih di dunia kerja yang memulai segala sesuatu pekerjaanya dari nol akan merasa bahwa ia harus memiliki potensi yang unggul guna menjadi pegawai yang terbaik,
          Dalam teori tersebut dikatakan bahwa seorang pegawai lama kelamaan akan belajar dari segala sesuatu yang ia anggap penting untuk menjadikan batu loncatan suapaya ia dapat mengembangkan karier nya di dunia kerja. Dan tidak akan tersisih dari para pesainga nya yang akan selalu berusaha untuk menggeser pekerjaan seorang karyawan.


BAB 3
KESIMPULAN
·         Dari seluruh teori yang telah di bahas, maka di dalam dunia kerja akan timbul suatu pemikiran bagi setiap karyawan untuk dapat menjadikan dirinya unggul dari pada karyawan lainya.
·         Teori pun mengatakan bahwa manusia ialah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Begitu halnya dengan pegawai yang tidak akan mampu bertahan dalam dunia kerja tanpa adanya sosialisasi dengan karyawan lain.
·         Dengan penjelasan dari beberapa teori yang di bahas tersebut menyatakan pula bahwa seorang pegawai pasti akan menemukan jati diri nya sendiri di saat konflik dalam dunia kerja menjadi menantang.
·         Dari isi yang telah saya buat, dapat diakatan bahwa seluruh manusia akan dapat bertahan dalam dunia kerja jika saja mereka dapat mau memotivasi kan diri mereka sendiri supaya mereka dapat bertahan dari rintangan – rintangan yang di hadapi dalam dunia kerja.
·         Selain dari isi yang di sampaikan di atas, kita tahu bahwa manusia lama kelamaan akan dapat berfikir dimana seharusnya ia dapat bertahan dalam dunia kerja, lalu dia akan dengan sendirinya menentukan batasan – batasan dari konflik yang telah diterapkan oleh para karyawan lainya.
·         Dan yang terakahir di jelaskan bahwa manusia akan mengalami revolusi dimana di masa yang akan datang para karyawan akan semakin matang pola pemikiranya, sikap kedewasaanya, dan ia akan melakakukan pengembangan karier yang nanti dapat membantu para karyawan bertahan di masa mendatang.

Universitas Gunadarma.

Kamis, 08 November 2012

Tugas Softskill (Ciri-ciri, Unsur, dan Teori Organisasi)


Tugas Softskill (Ciri-ciri, Unsur, dan Teori Organisasi)
I. PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa memiliki kecenderungan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Dengan adanya suatu Interaksi antar manusia dapat diwujudkan dalam sebuah organisasi yang akan membentuk sikap dan perilaku seseorang terhadap sesamanya. Oleh karena itu banyak ciri-ciri, unsur-unsur dan beberapa teori yang akan dijabarkan dalam pembahasan kali ini agar dapat mengembangkan pemahaman tentang terbentuknya suatu organisasi.



PEMBAHASAN :
• Ciri-ciri Organisasi
• Unsur-unsur Organisasi
• Teori Organisasi


Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :

- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)

- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)

- Adanya tujuan

- Adanya sasaran

- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati

- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
 
Ciri- Ciri Organisasi Modern :

- Organisasi bertambah besar
- Pengolahan data semakin cepat
- Penggunaan staf lebih intensif
- Kecenderungan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
- Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu


1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat disini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.


2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.


3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.



4. Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif


Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Unsur-unsur Organisasi Moderen :
– Manusia (Man)
– Kerjasama
– Tujuan Bersama
– Peralatan (Equipment)?
– Lingkungan
– Kekayaan alam
– Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
Teori Organisasi :
Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a.       Teori Birokrasi
b.      Teori Administrasi
c.       Manajemen Ilmiah



TEORI ORGANISASI KLASIK (Teori Tradisional)

Teori ini dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori kalsik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Huga Munsterberg dikenal sebagai pencetus psikologi industri, dan tulisannya yang menonjol dalam buku yang berjudul Psychology and Industrial Efficiency tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut dari teori neoklasik. Dalam hal ini, Munsterberg menekankan adanya beberapa perbedaan karakteristik individual dalam organisasi dan mengingatkan adanya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Percobaan-percobaan di Howthorne yang dilakukan dari tahun 1924-1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi. Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neoklasik. Penemuan-penemuan Howthorne telah menambah dimensi-dimensi baru dan essensial bagi teori organisasi. Di dalam studi Hoethorne tesebut memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system tebuka di mana segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat. Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
a.Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
b.Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
c.Manajemen bottom-up yang akan membership kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

Teori organisasi klasik terdiri atas (1) teori birokrasi (2) teori administrasi dan (3) manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh max weber, menurut max weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu:

1) Pembagian kerja yang jelas
Pembagian kerja atau spesialisasi harus sesuai dengan kemampuan seseorang.
2) Hierarki wewenang dirumuskan dengan baik
Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki dengan pemisahan jelas peringkat atas dan bawah.
3) Program rasional untuk mencapai tujuan
Seleksi dan promosi personalia didasarkan atas kecakapan teknis, dan pendidikan latihan serta persyaratan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksanaan tugas.
4) Sistem dan prosedur bagi penanganan situasi kerja
Perlu catatan tertulis demi kesinambungan, keseragaman dan transaksi.
5) Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiaban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6) Hubungan antar pribadi bersifat normal
Ada pemisahan antara masalah pribadi dengan masalah formal organisasi.


TEORI ORGANISASI NEOKLASIK  (Teori Hubungan atau Manusiawi)?
Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan

Teori Neoklasik ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia disbanding sisi mesin.
Hawthome mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan system kerjasama. Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan manusia yg harus dipertahankan pada suatu keseimbangan. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Chester Barnard, yang menawarkan ide-ide dalam “The Function of the executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia memperkenalkan peran dari organisasi informal kedalam teori organisasi dan mengusulkan agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para  bawahan untuk berusaha lebih keras.
            Tokoh lainnya Doughlas McGregor, menyatakan bahwa, ada dua pandangan tentang manusia, teori X pandangan negative dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah pandangan seorang manager tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokkan asumsi tertentu, fan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakumya terhadap bawahannya sesuai asumsi tersebut. Dengan demikian teori Y lebih disukai dan asumsi tersebut harus dapat membimbing para manager dalanm merancang organisasi dan memotivasi para pegawainya.
            Sedangkan Warren Benis mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan struktur yang disentralisasi dan demokratis yang diorganisasi pada kelompok yang fleksibel. Pengaruh yang diambil dari kekuasaan diganti dengan pengaruh yang diambil dari keahlian. Bentuk organisasi yang ideal adalah adhoracy yang fleksibel.



TEORI ORGANISASI MODERN
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan

Teori modern ditandai dengan lahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
            Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu system terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan2 perspekktif system terbuka untuk menelaah hubungan yang terpenting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
            Pada tahun 1960, Joan Woodward dan Charles Perrow, menyampaikan alas an yang disampingkan oleh James Thomson bahwa dalam menentukan struktur yang sesuai dalam organisasi diperlukan adanya teknologi. Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi. Teori ini mula2 dibuat James March dan Herbert Simon, namuntelah diperbaiki secara intensif oleh Jeffrey Preffer. Model yang dikembangkan yaitu teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari para pemegang kekuasaan.



KESIMPULAN
-          Dalam suatu Organisasi dapat melatih kemampuan seseorang untuk saling bekerjasama.
-          Secara garis besar organisasi dapat dibentuk karna adanya sekelompok manusia, kerjasama, mempunyai tujuan yang sama.
-          Karna organisasi terdiri dari sekelompok orang sehingga tugas yang dikerjakan lebih terorganisir dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
-          Teori organisasi terbentuk dari berbagai pandangan yang saling melengkapi.



SUMBER DATA :

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1931283-ciri-ciri-organisasi/
http://www.scribd.com/doc/18682103/ciriunsurorganisasi#fullscreen:off
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1934501-teori-organisasi-klasik/

Gunadarma Univercity